A. SEJARAH BERDIRINYA DESA BUGIS
1. Asal-Usul Desa Bugis
Desa Bugis
adalah merupakan salah satu desa dari 18 (Delapan belas) Desa yang ada di
Kecamatan Sape bagian Timur yaitu Jalur Penyebrangan dengan Propinsi Nusa
Tenggara Timur DAN MERUPAKAN Pintu Gerbang Bagian Timur Kecamatan Sape dan
Kabupaten Bima serta Pintu Gerbang Pulau Sumbawa dan Nusa Tenggara Barat.
dengan luas wilayah 3.500,00 Ha. Dengan
jumlah penduduk 7.896 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 3.904 orang,
Perempuan sebanyak 3.992 orang dan
memiliki Kepala Keluarga sebanyak 2.560
KK .
Berdasarkan penuturan Cerita dan sejarah Desa Bugis adalah : Sejak awal
abad ke 20 diwilayah yang sekarang dikenal sebagai desa bugis telah terbentuk
komunitas masyarakat yang dikenal
sebutan kampong hugi {perkampungan orang bugis } yang berlokasi disekitar
wilayah yang sekarang menjadi dusun bajo sarae. Kampong pada masa itu dipimpin
oleh seorang matoa yang berarti orang yang dituangan yang antara lain yang
sangat terkenal adalah matoa H. Jafar dan matoa lagu yang memimpin pada sekitar
tahun 1920 an sampai tahun 1948.
Dari Cerita dan sejarah asal mula warga Bugis berasal dari Sulawesi ada
juga warga asli Mbojo sebagian Namun dari Sejarah bahwa Keturunan Mbojo adalah
ada hubungan Kekeluargaan yang sanyat erat baik hubungan adat maupun tradisi
kehidupan sehari-hari serta Budaya.
Dari sejak dulu sampai dengan sekarang ini masyarakat Desa Bugis dalam
Kegiatan perekonomian masyarakat pada waktu itu adalah sebagai nelayan dan sebagi
pelaut { pelayaran antara pulau } serta sebagaian kecil ada juga yang bertani.
Alat tangap yang digunakan para
nelayan pada waktu itu masih sangat
sederhana antara lain nanggu { memancing
ikan dengan mengunakan satu mata kail }, sai { cara menangkap ikan dengan cara
menjebak ikan menggunakan anyaman bilah
bambu secarah berpindah –pindah dan memanfaatkan pasang surut air laut}, tamba { cara
menangkap ikan dengan cara yang hampir
sama dengan sai namun dipasang secara
permanen dalam waktu beberapa hari dan dipanen setiap hari }.
Orang Orang Sulawesi pada waktu itu bahkan samapai dengan sekarang
adalah orang yang tekhnis dalam pelayaran, bahkan dia pintar membaca mata Angin
karena pada
waktu dulu jauh di bandingkan
dengan jaman yang canggih sekarang ini Perahu belum mempungai mesin. Pelayaran
antara pulau pada waktu itu dilakukan dengan menggunakan perahu kayu yang
digerakan dengan layar yang semata –mata bergabung dengan kekuatan angin.
Masyarakat bugis sangat mahir membuat kontruksi perahu layar dengan model dan
tipe yang menarik baik bertiang satu maupun bertiang dua.
Pada pertengahan tahun 1940 an yang mana pada waktu itu bugis dipimpin
oleh Matoa Lagu telah dibangun balai
sederhana sebagai tempat kegiatan pemerintahan tepat didepan rumah beliau yang
sekarang berada disekitar rumah H. Mansyur karim.
Dalam perkembangan selanjutnya pada tanggal 17 september 1948 ditunjuk
sebagai kepala desa pertama yaitu bapak H. M. Ali H. Jafar yang akrab disapa
pua Nae. Tanggal 17 september 1948 akhirnya disepakati
sebagai hari lahir Desa Bugis. Kantor
desa sebagai pusat kegiatan pemerintahan pada waktu itu adalah dibajo sarae
tempatnya dilokasi rumah bapak Firdaus H. Ahmad, SH sekarang.
7
Selama kepemimpinan bapak H. M. Ali H. Jafar cukup banyak mengalami
kemajuan antara lain merintis perdagangan
antara pulau terutama antara Desa Bugis dan dan desa- desa dikabupaten
maggarai NTT . Karena sering
melakukan perjalanan keluar daerah beliau banyak melimpahkan tugas pemerintahan kepala bawahanya antara
lain ahmad daeng matuppu yang pada waktu itu selaku
kepala dusun, kemudian penjabat kepala desa juga pernah dijabat oleh H. Abdul Halik
dan H. Syamsudin sekitar Tahun 1951 setelah Indonesia Merdeka pada masa inilah
mulai dibangunnya sekolah-sekolah madrasah di Bugis.
Dari segi Kepemimpinan Desa Bugis Mulai dengan Pimpinan Kapala
Kampungdan adat , Gelarang, dan Sampai dengan pada saat ini adalah Kepala Desa
semua Pimpinan itu semua sukses dalam membangun Desa dan Kampungnya, baik dari
segi perekonomian, Pembangunan, Keamanan dan Sosial Budaya namun Wilayah dan
Desa Bugis yang Besar dan Warga yang banyak sehingga Pemerataan Pembangunan
belum mencukupi Walaupun Sarana dan Prasarana baik Pelabuhan dan Dermaga Namun
pengelolaan masih di kelola oleh Pusat belum bisa untuk memasukan Pad Desa
Bugis.
Demikian
Sejarah Singkat dan Cerita asal mulanya Desa Bugis Kecamatan Sape.
Komentar
Posting Komentar